Pages

Minggu, 07 Juni 2015

Teori yang berhubungan dengan Sistematika Penulisan Ilmiah

Sesuai dengan permentan nomor 34/permentan/ot.140/6/2011  tentang pedoman penyusunan karya tulis ilmiah bagi pejabat fungsional rumpun ilmu hayat lingkup pertanian, Maka pada umumnya hal-hal yang berkenaan dengan prosedur, metoda (tata cara) dan sistematika penyusunan karya tulis ilmiah ditetapkan oleh lembaga penyelenggara atau pengelola kegiatan tersebut. Namun pada dasarnya terdapat dua aturan/ketentuan yang wajib dipatuhi dalam penyusunan karya tulis ilmiah, yaitu ketentuan umum dan khusus. Ketentuan umum adalah kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan secara umum di kalangan komunitas ilmiah dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Ketentuan khusus adalah kaidah-kaidah yang dibuat atau ditetapkan oleh dan hanya berlaku pada suatu instansi atau lembaga tertentu. Dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah yang disusun oleh pejabat fungsional RIHP, kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi dalam menyusun karya tulis ilmiah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian selaku instansi pembina jabatan fungsional RIHP sebagaimana termuat dalam Pedoman ini.

A.   KAIDAH PENULISAN

Dalam penyusunan KTI harus memperhatikan kaidah sebagai berikut:
1.  Asli, yaitu karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran penulis sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur.
2.   Manfaat, yaitu karya tulis ilmiah memiliki urgensi karena diperlukan, dan mempunyai nilai manfaat pada masing-masing bidang sesuai jenis jabatan fungsionalnya.
3.  Substansi, yaitu materi karya tulis ilmiah yang disajikan harus merupakan bagian dari tugas utama masing-masing pejabat fungsional RIHP. ( Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian )
4.    llmiah, yaitu karya tulis ilmiah didasari oleh kaidah keilmuan yang memiliki struktur logika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran.
5.  Konsisten, yaitu karya tulis ilmiah relevan dengan lingkup tugas utama masingmasing pejabat fungsional RIHP.   ( Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian )
6.    Objektif, yaitu penulis tidak boleh:
a. mengganti fakta dengan dugaan;
b.  menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan makna ganda (ambiguitas);
c. berbohong dengan mengacu data statistik;
d. memasukkan dugaan pribadi dalam karya tulisnya.

B.   TATA CARA PENULISAN

Penulisan karya tulis ilmiah bagi pejabat fungsional RIHP pada dasarnya memuat ketentuan atau tata cara penulisan yang berlaku umum dalam penyusunan karya ilmiah. Agar lebih mudah dipahami, maka penulisan karya tulis ilmiah harus memperhatikan tata cara penulisan, sebagai berikut:
a.      Dalam bahasa Indonesia:
Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1) Untuk kata serapan bahasa asing, dipergunakan cara penulisan kata serapan yang telah dibakukan.
2) Penggunaan peristilahan di bidang komputer mengikuti penggunaan istilah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Dalam bahasa Asing:
Menggunakan kaidah tata bahasa (gramatikal) dalam bahasa asing yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum.

SISTEMATIKA PENULISAN
Karya tulis ilmiah dibangun oleh kesatuan gagasan yang dapat diidentifikasi berdasarkan pemaknaan tautan antar gagasan yang tertuang dalam setiap bagian karangan. Sistematika atau kerangka karya tulis ilmiah umumnya terdiri atas 3 (tiga) bagian utama yaitu bagian awal atau pembuka, bagian batang tubuh/isi tulisan, dan bagian akhir
1.    Bagian awal atau pembuka menyajikan latar belakang masalah penulisan atau kajian, diikuti bagian permasalahan atau rumusan masalah, dan menyajikan maksud dan tujuan penulisan atau kajian.
2.    Bagian batang tubuh tulisan merupakan bagian pembahasan tentang pokok tulisan dan permasalahannya dengan sistematika yang didasarkan pada kompleksitas suatu masalah yang disajikan.
3.    Bagian akhir merupakan bagian simpulan yang harus mencakup gagasan utama yang dituangkan dalam isi tulisan. Bagian akhir atau simpulan merupakan jawaban atas masalah yang disertai saran atau rekomendasi dari hasil pembahasan. Ketiga bagian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkandalam penulisan karya tulis ilmiah

TUJUAN
Tujuan pembuatan Tulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa menuangkan hasil pengamatan atau pembuatan sesuatu atau pengalaman kerja dalam bentuk sebuah laporan tertulis berdasarkan kaidah penelitian ilmiah.

ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.            Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2.            Mempunyai pokok permasalahan dan batasan yang jelas.
3.            Masalah dibatasi, sesempit mungkin. Memenuhi kaidah penelitian ilmiah.

STRUKTUR TULISAN ILMIAH
Susunan struktur Tulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1.            Bagian Awal
2.            Pendahuluan
3.            Tinjauan Pustaka / Landasan Teori.                         
4.            Hasil Penelitian dan Analisa                                             Bagian Pokok               
5.            Kesimpulan (& Saran)                                   
6.            Bagian akhir

1.  Bagian Awal
     Bagian Awal, terdiri atas :
-    Halaman Judul
     Ditulis sesuai dengan cover depan Tulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
-    Lembar Originalitas & Pbulikasi
     Berisi tentang pernyataan keaslian pembuatan tulisan ilmiah serta kerelaan untuk dipublikasikan oleh Universitas Gunadarma.
-    Lembar Pengesahan
     Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, NIRM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan Pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
-    Abstraksi
     Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
-    Kata Pengantar
     Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan), dll.
-   Daftar Isi.
-    Daftar Tabel                                 ü
-    Daftar Gambar                             ý  Bila ada       
-    Daftar Lampiran                           þ

2.  Pendahuluan
     Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
-    Latar Belakang Masalah   
     Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
-    Ruang Lingkup
     Memberikan batasan  yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji .
 -   Tujuan
     Menggambarkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
-    Metode Penelitian
     Bagian metode penelitian menjelaskan secara rinci setiap kegiatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan yang sudah diuraikan pada bab 1. Bagian ini juga menjelaskan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian (jika ada). Inti dari bagian ini adalah pembaca dapat melakukan ulang persis seperti peneliti lakukan berdasarkan uraian yang diberikan peneliti dalam bagian ini. Semua langkah-langkah yang dilakukan tidak bolah ada yang ditutupi dan dijelaskan secara kronologis dan sistematis.  

     Contoh bagian Metode Penelitian yang dapat digunakan sebagai rujkan (tidak mutlak harus seperti ini, tergantung dari kebutuhan masing-masing).

     Perangkat yang dibutuhkan
     Contoh :
     Penelitian ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah satu (1) unit komputer pribadi lengkap dengan spesifikasi minimum.......... Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah....................

     Prosedur Pembuatan Aplikasi
     Pada bagian ini dijelaskan prosedur pembuatan aplikasi dengan detail, bukan pembuatannya.

     Uji Coba Aplikasi
     Dijelaskan dengan detail bagaimana uji coba aplikasi dilakukan dan apa yang diamati dalam uji coba tersebut.

     -  Sistematika Penulisan
     Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.



3.  Tinjauan Pustaka
     Menguraikan teori-teori yang menunjang tulisan/ penelitian (definisi, pengertian, dll), yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya. Dapat pula ditambahkan Tool / Program penunjang yang digunakan untuk membantu penelitian, sebatas sejarah perkembangan, kelebihannya, keuntungan dan keterbatasan tool. Tidak perlu memasukkan manualnya. Dianjurkan untuk memasukkan minimal satu artikel (dari jurnal / prosiding) yang mendukung.

4.  Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)
     Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab seendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).

5.  Analisa & Hasil Penelitian atau Perancangan & Implementasi
     Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab (misal Bab III dan Bab IV) tergantung kebutuhan.
-    Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan)
     Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
-    Perancangan & Implementasi.
     Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancangan layout input, output atau hasil dari menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut, berikut tampilan hasilnya. Setiap hasil berupa gambar ataupun tabel diceritakan atau dideskripsikan. Spesifikasi hardware dan software disebutkan untuk penggunaan akhir dari aplikasinya.

6.  Kesimpulan (dan Saran)
     Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
-    Kesimpulan
     Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
-    Saran
     Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan pengembangan hasil penelitian.


7.  Bagian Akhir
-    Daftar Pustaka
     Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
-    Daftar Simbol
     Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
-       Lampiran
     Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

TEKNIK PENULISAN

1.  Penomoran Bab serta subbab
-    Bab dinomori dengan menggunakan angka latin.
-    Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
Contoh :                                                2. JUDUL BAB
     2.1. Judul Subbab
     2.2. Judul Subbab
     2.2.1. Judul Sub-Subbab
-    Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
-    Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2.  Penomoran Halaman
-    Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
-    Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
-    Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3.  Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
-    Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar.
-   Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
-    Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan,
     contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab 3.

4.  Penulisan Daftar Pustaka
-    Dituliskan  secara alfabetik dan diberi nomor urut.
-    Ditulis menurut kutipan-kutipan
-    Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
-    Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
     Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
-    Gelar tidak perlu disebutkan.
-    Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
-    Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
-    Tahun terbit disarankan minimal tahun 2004 (maksimal 5 tahun di belakang).
-    Sumber pustaka lainnya dari wikipedia, internet non formal, journal/prosiding.
-    Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
     Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
     Nama Pengarang “Judul artikel” , Judul buku Prosiding/jurnal (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Penerbit, Kota, Tahun, Halaman.



Sumber 
http://bpptiris.blogspot.com/2013/07/kaidah-tata-cara-sistematika-penulisan.html
Petunjuk PI FTI Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar