Pages

Rabu, 01 Mei 2013

Rangkuman Ilmu Budaya Dasar - Konsep IBD Pada Filsafat Dan Keindahan


Konsep IBD Pada Filsafat Dan Keindahan

A.   Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Menurut Koentjaraningrat (1980), kebudayaan berasal dari kata sansakerta “Budhayah” yaitu bentuk jamak dari Budhi yang berarti “Budi” atau “akal”. Kebudayaan dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutang dengan akal”. Sedangkan kata “Budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “Budi Daya” yang berarti “Daya Dari Budi” sehingga dibedakan antara “Budaya” yang berarti “Daya Dari Budi” yang berupa Cipta, Karsa, Dan Rasa, Dengan “Kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, Karsa dan Rasa.
Kebudayaan/Peradaban mengandung arti yang luas, yaitu pemahaman,perasaan, suatu bangsa yang kompleks meliputi pengetahuan, pengetahuan,kepercayaan,seni,moral,hokum, adat istiadat/kebiasaan, dan yang berhubungan dengan dan diperoleh oleh masyarakat
Dalam Aarti yang sempit, kebudayaan berkaitan dengan ilmu budaya dasar atau penciptaan, penertiban, pengelolahan nilai-nilai insane.
Seperti yang kita ketahui manusia merupakan makhluk yang berbudaya, sebenarnya kebudayaan didefinisikan sebagai hasil pengungkapan diri manusia kedalam materi sejauh diterima dan dimiliki oleh suatu masyarakat dan menjadi warisannya.

B.    Dalam Keindahan

Keindahan yaitu dari kata indah, yang berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Hasil seni merupakan benda yang mempunyai sifat indah. (meskipun tidak semua seni itu indah).Pandangan keindahan bagi manusia sangat luas, sesuai dengan keragaman manusia dan sesuai dengan perkembangan teknologi, sosial, dan budaya. Maka dari itu keindahan merupakan bagian hidup Manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Menurut cakupannya keindahan dibedakan menjadi keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Sedangkan menurut luasnya dibedakan menjadi 3 :


1. Keindahan dalam arti luas , The Liang Gie  menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Plato menyebutkan sebagai watak yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan menyenangkan. Platonius menyebutkan ilmu yang indah dan kebajikan yang indah.

Dengan demikian pengertian Keindahan dalam arti luas yaitu :
a.    Keindahan Seni
b.    Keindahan Alam
c.    Keindahan Moral
d.    Keindahan Intelektual

2. Keindahan dalam arti estetika murni yang menyangkut pengalaman estetika seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti yang terbatas yaitu Keindahan yang mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat dipandang oleh pengelihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Dengan demikian pembagian keindahan masih belum jelas, apakah sesungguhnya keindahan tersebut. Karena beraganya pandangan persoalan filsafat yang jawabannya beragan. Salah satu jawaban ialah mencari cirri-ciri umum yang ada pada semua benda atau kualitas hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),  keseimbangan (balance), dan kebalikan (contras)
Filosofi seni sekarang ini merumuskan keindahan merupakan sebuah kesatuan hubungan yang ada di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita.
Filosofi lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide kesenangan (please), yang merupakan suatu yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran.
Menurut Filosofi pada abad pertengahan, mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan apabila dilihat.

C.   Dalam Filsafat

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam dan Renungan adalah hasil dari merenung.
Setiap kegiatan untuk merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki disebut berfilsafat. 
Renungan yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, yaitu teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Setiap teori ini memiliki tokoh. Dalam teori pengungkapan Benedetto Croce, mengatakan bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.
Dalam teori metafisik, Plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi. Sebagai realita ilahi, karya seni yang dibuat mamnusia hanyalah merupakan nimenis (tiruan) dari bawah sadar seoarang seniman. Adapun karya seninya merupakan bentuk berselubung yang diwujudkan dari keinginan-keinginan itu.
Teori permainan, yang masih tergolong teori psikologik, dipelopori oleh Friedrick Schiller dan Herbert Spencer. Schiller menyatakan bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).
Keats berpendapat bahwa jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, selalalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, pesimis (negatif capability). Juatru seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Hal ini karena kemampuan negatif identik dengan proses mencari keindahan karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakan. Pemgertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidakberesan imajinasi, yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Selain itu, Keats mengatakan bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah hal-hal sesaat. Baginya hal-hal sesaat itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini membentuk konsep keindahan.
Selanjutnya, konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomonikasi setelah diberi bentuk seperti halnya gesang, setelah ia bermain dibengawan solo ia merenung. Ia menemukan konsep keindahan barulah berkomonikasi setelah dibari bentuk, yaitu lagu Bengawan Solo yang terkenal itu.

D.   Dalam Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi; dengan kata dasarnya adalah rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok mengandung pengertian mengandung pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang.  Misal, dalam rumah tangga dan halaman, rumah yang bagus dengan halaman luas yang tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah, akan dipandang serasi.
Dalam mencipta seni, ada dua teori, yakni teori objektif dan teori subjektif. Teori subjektif menyatakan bahwa keindahan adalah terciptanya nilai-nilai estetik yang merupakan kualitas yang melekat pada benda itu.
Dalam perimbangan sebagai cabang teori objektif, dinyatakan bahwa keindahan merupakan suatu kualita dari benda. Contohnya ialah bangunan arsitektur Yunani Kuno yang bagian atap bersusun dan ditopang tiang-tiang besar dengan ukuran seimbang, sehingga tapak harmonis dan serasi.atap yang bersusun itu, tercipta dari hubungan bagian yang berimbang berdasarkan perbandingan angka-angka.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk, dan ukuran. Keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi rendah, keras lembut, dan panjang pendek. Kadang kemewahan bisa menunjang keserasian, tetapi hal itu tidak selalu terjadi.

Mawardi Drs. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. CV Pustaka Setia, Bandung 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar