Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi,
atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan
hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu
mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara
menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus
yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara
gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan
akibat-akibat.
Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan.
GENERALISASI
Generalisasi merupakan satu bentuk kesimpulan secara
Induktif. Yang perlu diperhatikan dalam penciptaan generalisasi ialah:
- apakah
data dan fakta itu cukup banyak
- apakah
data itu memang pantas menjadi model dan contoh atau sampel
- apakah
tidak ada kekecualian
Contoh generalisasi :
Jika ada listrik, televisi menyala
Jika ada listrik, radio menyala
Jika ada listrik, AC menyala
Jadi jika ada listrik,alat elektronik menyala
Macam – macam generalisasi :
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat
kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.
Penalaran generalisasi bertolak dari satu atau sejumlah
fakta (fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan untuk membuat
sebuah kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk kalimat,
kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi
dari peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.
HIPOTESA
Pengertian : Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Pengertian : Silogisme hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
My : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Mn : Uang tidak ada
K : jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
ANALOGI
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya.
Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat
khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan
situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Dalam berfikir Analogis, kita meletakan suatu hubungan baru
berdasarkan hubungan-hubungan baru itu. Dan kita juga dapat menarik kesimpulan
bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada persamaan pula dalam
bidang yang lain. Pada pembentukan kesimpulan dengan jalan analogi, jalan
pikiran kita didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus lainnya.
Karena pada dasarnya hanya membandingkan persamaan – persamaan dankemudian
dicari hubungannya. Maka sering kesimpulan yang diambil tidak logis.
Dari penjabaran diatas, dapat dikatakan bahwa penalaran
analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi
juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkana dari dua hal yang berlainan
berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu
kesimpulan.
Contoh Analogi:
Andi adalah seorang pilot
Andi dapat mengendarai pesawat terbang
Dimas adalah seorang pilot
Oleh sebab itu, Dimas dapat mengendarai pesawat terbang
KAUSAL
Secara induktif orang pun dapat menunjukan hubungan kausal.
Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala atau data
yang saling berhubungan. Misalnya, seorang anak terjatuh, akibatnya akan
terluka. Dalam hubungan kausal ini ada tiga hubungan antarmasalah.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola
A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa
yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Sebagai contoh seorang pegawai
tidak datang rapat dapat kita perkirakan bahwa pegawai tersebut mungkin datang
telat, kecelakaan di jalan, atau terkena macet.
Akibat- Sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang
terjatuh. Terjatuh merupakan akibat dan terluka merupakan sebab. Akan tetapi,
dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan
penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain.
Contohnya sebagai berikut.
Ketika pulang bekerja, Ayah melihat air kali meluap. Ayah
langsung menyimpulkan bahwa gang di rumah banjir.
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Pengertian : salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Label:
Bahasa Indonesia 2,
Tugas Soft Skill
Pengertian : salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
Responses
0 Respones to "Penalaran Induktif"
Posting Komentar